Makalah Bno Ivp
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu Kedokteran ketika ini tidak sanggup dipisahkan dari dunia radiologi. Setelah ditemukannya sinar X oleh Wilhelm Conrad Roentgen pada tahun 1895 ,revolusi besar –besaran terjadi dalam dunia kedokteran. Sinar X sanggup memvisualisasikan bab dalam tubuh insan tanpa harus membedahnya lagi. Dari waktu ke waktu pemanfaatan sinar X menjadi amat berkembang hingga ketika ini. Sampai kini , investigasi dalam bidang radiologi ini amat diharapkan sebagai salah satu penunjang diagnostik yang cukup penting ,di samping investigasi laboratorium ,patologi anatomik maupun investigasi mikrobiologi. Perkembangan pemanfaatan sinar X dalam bidang radiodiagnostik pun menjadi makin berkembang seiring dengan ditemukannya materi kontras. Bahan Kontras merupakan senyawa-senyawa yang digunakan untuk meningkatkan visualisasi (visibility) struktur-struktur internal pada sebuah pencitraan diagnostic medik.
Bahan kontras digunakan pada pencitraan dengan sinar-X untuk meningkatkan daya attenuasi sinar-X. Atau dengan kata lain pemanfaatan materi kontras ini digunakan untuk lebih meningkatkan radiolucent maupun radioopaque suatu gambaran organ. Bahan kontras ditemukan pertama kali pada tahun 1896 dan digunakan untuk investigasi traktus digestivus. Bahan yang digunakan yaitu barium sulfat. Penelitian mengenai materi kontras ini terus berkembang hingga pada tahun 1923 ditemukan garam senyawa iodin yang digunakan untuk investigasi traktus urinarius. Pemeriksaan traktus urinarius dengan materi kontras yang dimasukan secara intra vena ke dalam tubuh insan ini disebut investigasi BNO IVP.
1.2 Tujuan penulisan.
Tujuan penulisan laporan ini selain untuk memenuhi mata kuliah Teknik Radiografi semester III ,juga untuk menambah wawasan bagi para pembaca sekalian khususnya mengenai investigasi BNO IVP.
BAB II
PEMBAHASAB
2.1 Kajian Teori
BNO IVP (Blaas Near Overzeigh Intravena Pyelografi) atau dengan nama lain KUB (Kidney Ureter Bladder) yaitu salah satu investigasi radiografi dari traktus urinarius yang menggunakan materi kontras positif yang disuntikan secara intra vena ke dalam tubuh pasien.
Tujuan investigasi ini yaitu untuk menggambarkan anatomi dari pelvis renalis dan sistem calyces serta seluruh traktus urinarius dengan penyuntikan kontras positif secara intravena.
Perlu diperhatikan ,bahwa sebelum investigasi ini ,harus dilakukan skin test dengan tujuan untuk mengetahui apakah pasien alergi materi kontras atau tidak. Untuk pasien dengan klinis hipertensi ,pengambilan foto harus menggunakan interval waktu yang lebih singkat daripada klinis lain. Obat – obatan emergensi harus selalu tersedia di ruang investigasi dan gampang terjangkau.
2.2 Teknik Pemeriksaan BNO-IVP.
2.2.1 Persiapan Pasien.
Prosedur investigasi BNO IVP dimulai dari persiapan pasien.
ü Sehari sebelum investigasi makan bubur kecap saja ,atau makan makanan rendah serat .
ü Malam menjelang investigasi Rontgen, pada pukul 20.00 minum GaramInggris 30gr diseduh dengan ½ gelas air hangat.
ü Setelah minum Garam Inggris puasa hingga selesai pemeriksaan.
ü Selama puasa jangan terlalu banyak berbicara dan tidak merokok.
2.2.2 Prosedur Pemeriksaan.
Bila pasien sudah menjalani puasa sebagai langkah persiapannya, pasien harus menjalani investigasi kadar ureum creatinin dalam tubuhnya. Setelah itu dibentuk foto pendahuluan dengan ukuran film 30x40 meliputi seluruh abdomen. Foto pendahuluan ini untuk mengecek persiapan pasien dan untuk penilaian keseluruhan abdomen dan mengetahui keadaan ginjal pasien.
Bahan Kontras disuntikan secara intra vena, biasanya pada vena cubiti. Pasien dalam posisi Supine.
Volume Bahan kontras sebagai berikut :
Dewasa Sekitar 70 Kg : 20 ml urografin 76% atau materi sejenisnya ,atau 40 ml Hypaque untuk takaran rendah.
Untuk anak –anak kira –kira 2 ml per kg berat badan
Bila ada dugaan kegagalan ginjal ,dosis 4 ml per kg berat badan
Dilakukan foto pada 5 menit pertama dengan area jangkauan pada pertengahan proc.xypoideus dan umbilikus. Foto ini untuk melihat perjalanan kontras mengisi sistem calyces pada ginjal. Memakai ukuran kaset 24x30.
Kompresi Ureter dilakukan dengan tujuan untuk menahan kontras media tetap berada pada sistem pelvi calyces dan bab ureter proximal.
Bila pengambilan gambar pada pelvicalyces di menit ke lima kurang baik ,foto diambil kembali pada menit ke 10 dengan zonografi untuk memperjelas bayangan. Setelah menit ke 30 kompresi dibuka dan di ambil gambar dengan menggunakkan kaset ukuran 30x40. Di beberapa Rumah Sakit sehabis menit ke 30 diharuskan meminum air yang banyak. Foto ini digunakan untuk mengevaluasi kemampuan ginjal mensekresikan materi kontras, tapi di beberapa Rumah Sakit tidak. Setelah masuk ke menit 60 dibentuk foto BNO lagi dengan kaset 30x40. Setelah hasil rontgen dikonsultasikan pada radiolog dan dinyatakan normal maka pasien diharuskkan mixi kemudian di foto kembali. Jika radiolog menyatakan ada gangguan biasanya dilakukan foto 2jam.
2.2.3 Hasil Gambaran Rontgen.
v Tn. X 61thn (RS. St. Carolus)
Indikasi sulit buang air kecil dan merasa ngilu pada kawasan pinggang sebelah kanan. Diduga ada watu pada traktus urinariusnya. Pasien disuntikan intra vena 50cc Iopamiro pada kawasan vena cubiti nya.
Hasil Rontgen BNO
Hasil Rontgen pada 5 menit
Hasil Rontgen pada 15menit.
Hasil Rontgen pada 30menit
Hasil Rontgen pada 60menit
Hasil Rontgen Post Mixi
v Ny. X (Rumkit RS. Sukanto)
Hasil Rontgen BNO
Hasil Rontgen pada 5menit
Hasil Rontgen pada 10menit
Hasil Rontgen pada 30menit
Hasil Rontgen 60menit
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemeriksaan BNO-IVP yaitu salah satu investigasi radiografi yang menggunakan materi kontras positif yang disuntikan secara intra vena ke dalam tubuh pasien.
Tujuan investigasi ini yaitu untuk menggambarkan anatomi dari pelvis renalis dan sistem calyces serta seluruh traktus urinarius dengan penyuntikan kontras positif secara intravena.
Pada prinsipnya investigasi ini sama saja pada tiap Rumah Sakit hanya saja terkadang berbeda dalam hal persiapan pasien dan menit pengambilan gambar, hal ini tergantung kebijaksanaan radiolog masing-masing Rumah Sakit.
0 Response to "Makalah Bno Ivp"
Post a Comment